Sejak
wacana Ujian Nasional Tahun 2013 dengan 20 Paket Soal didengungkan ke
masyarakat, membuat banyak kekhawatiran di kalangan pendidikan. Di mana
para guru harus berekstra keras untuk mempersiapkan siswa-siswanya untuk
belajar dan belajar. Para siswa yang akan menghadapi Ujian Nasional
tidak akan dapat mengetahui jenis paket soal apa yang akan dikerjakan
nanti pada saat ujian nanti, karena setiap soal dilengkapi dengan
barcode.
Di
tengah-tengah kalangan pendidikan menghadapi kegalauan dalam
mempersiapkan pelaksanaan ujian nasional yang menggunakan 20 paket soal,
2 hari menjelang pelaksanaan Ujian Nasional 2013 hingga hari H, paket
Soal Ujian Nasional untuk SMA dan SMK untuk 11 Provinsi di kawasan
Indonesia Tengah belum dapat terkirim dari percetakan sehingga membuat
jadwal Ujian Nasional yang semula dijadwalkan dari tanggal 15 April 2013
bergeser menjadi tanggal 18 April 2013 dimana telah membawa dampak
kerugian secara psikologis bagi siswa-siswa yang telah siap melaksanakan
Ujian Nasional.
Keterlambatan
dan tidak terkirimnya ke 11 Provinsi yang meliputi Provinsi Kalimantan
Selatan, Kalimantan Timur,Sulawesi Utara,Sulawesi Tengah, Sulawesi
Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Nusa Tenggara
Barat dan Nusa Tenggara Timur menunjukkan ketidaksiapan Pemerintah
Indonesia khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam
mempersiapkan pelaksanaan Ujian Nasional secara professional sehinga
pelaksanaan Ujian gagal nenjadi Nasional lagi dan ini merupakan sejarah
terburuk dalam pelaksanaan Ujian Nasional.
Di
sini perencanaan pelaksanaan Ujian Nasional kurang terkoordinasi secara
baik, dimana dalam proses penentuan tender pencetakan naskah soal walau
secara prosedur telah mengikuti prosedur yang berlaku, namun di dalam
penentuan pemenang tender perusahaan pencetakan naskah Ujian Nasional,
Pemerintah khususnya Kemdikbud salah menentukan pemenang tender
pencetakan Naskah Soal Ujian Nasional yang berkualitas dan memiliki
kinerja yang baik dan memiliki sumber daya manusia yang handal. Melihat
perkembangan berita Ujian Nasional baik melalui Media televise ataupun
media cetak dan Internet, di dalam percetakan naskah soal, perusahaan
pencetak naskah soal mengalami kesulitan di dalam menentukan dan
memasukkan ke kategori kategori soal ke dalam box soal, ini dikarenakan
karena kurang pengalaman dari percetakan pemenang tender dalam mencetak
naskah UN.
Menyikapi
hal tersebut,sebaiknya Kemdikbud menempatkan orang-orang yang paham
mengenai seluk beluk naskah Ujian Nasional sehingga dapat mengawasi
proses pengepakan soal ke dalam dus-dus soal, sehingga kesalahan naskah
dan tertukarnya naskah dapat terhindari.
Dan
banyaknya terjadi kekacauan pada pelaksanaan hari pertama Ujian
Nasional di ke-22 Provinsi seperti Naskah Ujian Nasional Bahasa
Indonesia Lembar Jawabannya Bahasa Inggris. Di Sampul Bahasa Indonesia,
Isi Soal Bahasa Inggris, Soal-soal banyak yang rusak baik dari dus-dus
pembungkusnya dan robeknya beberapa naskah, ini menunjukkan kualitas
bahan yang rendah, padahal dana yang dikucurkan oleh Pemerintah sangat
besar. Apakah dengan kualitas rendahnya bahan-bahan yang digunakan
naskah soal Ujian Nasional ini menimbulkan banyak pertanyaan di
masyarakat, apakah telah terjadi mark up dalam pencetakan naskah soal?
Kita
tidak mengetahuinya, hal ini perlu diselidiki terhadap perusahaan
pencetak naskah apakah telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan
prosedur.
Dan
untuk ke depan semoga Kemdikbud dapat memperbaiki kinerjanya di dalam
mempersiapkan naskah soal Ujian Nasional. Dan dapat memilih perusahaan
percetakan yang berkualitas dan tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah
Perusahaan Percetakan yang saat ini hanya 6 saja tidak cukup melayani
pengiriman soal ke seluruh wilayah Indonesia. Jadi pencetakan naskah
soal kalau bisa diserahkan pada provinsi masing-masing, di mana
tiap-tiap provinsi memiliki perusahaan –perusahan yang berkualitas,
kalaupun tidak bisa dilaksanakan minimal satu percetakan melayani
pencetakan dan pengiriman soal untuk 3 provinsi sehingga di Indonesia
ada 11 perusahaan percetakan.
Semoga
Kemdikbud dapat mengkoreksi pelaksanaan Ujian Nasional sebagai evaluasi
bagi pelaksanaan Ujian Nasional di masa mendatang dan alangkah lebih
baiknya pelaksanaan Ujian Nasional tidak digunakan lagi sebagai kriteria
kelulusan,tapi hanya digunakan sebagai pengukur pemetaan tingkat
pendidikan di sekolah-sekolah.
sumber dari : http://edukasi.kompasiana.com/2013/04/16/ujian-nasional-2013-ujian-gagal-nasional-551788.htmlNah bagi yang ingin mempelajari conbtoh soal UN Teknik Sepeda Motor,
Silahkan download disini